REFLEKSI DIRI TENTANG PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA

 TUGAS 1.1.a.3 MULAI DARI DIRI

REFLEKSI DIRI TENTANG PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA

DI SUSUN OLEH:

RIAN HENDRIAN,S.Pd

[CGP ANGKATAN 10_Kelas 10.033.JABAR.UNDANG KOSWARA]


     Ki Hajar Dewantara (KHD) menggambarkan secara detail dan utuh pemikiran KHD tentang pendidikan. Pendidikan bisa dijadikan sebagai ruang berlatih, wadah untuk menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diwariskan secara terus menerus. Maka dari itu, Pendidikan harus menjadi sumber positif bagi peserta didik. Selain itu, pengajaran dan pendidikan memiliki maksud untuk mewujudkan manusia yang merdeka. Manusia yang merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain. Dengan kata lain, manusia yang merdeka adalah manusia yang bisa bersandar atas kekuatan sendiri.

1. Tulisan Reflektif Kritis 

  • Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?  yang saya ketahui mengenai pemikiran KHD yaitu Pendidikan dan pengajaran adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Pengajaran menjadi bagian dari proses pendidikan. Pengajaran adalah bagian dari proses pendidikan yang bertujuan memberikan ilmu yang bermanfaat untuk keterampilan hidup anak, baik secara lahir maupun batin. Sementara itu, pendidikan adalah proses menuntun kodrat anak agar menjadi manusia yang mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

  • Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus? Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) di bidang sangat relevan untuk diterapkan di Indonesia. Misalnya jika konsep KHD tentang kodrat alam dan kodrat zaman diterapkan oleh setiap guru, maka siswa akan mendapatkan pengalaman pembelajaran yang bermakna. Siswa akan mudah paham karena hal yang dipelajari berhubungan langsung dengan hal-hal di sekitar mereka. Konsep yang abstrak pun akan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, dengan memperhatikan kodrat zaman, siswa mendapatkan manfaat yang bisa mereka aplikasikan secara nyata sesuai dengan perkembangan zaman. Misalnya, pembelajaran yang memadukan teknologi. Siswa bisa menggunakan gawai untuk menghasilkan produk-produk pembelajaran.

    Sistem Among yang dicetuskan oleh KHD juga sangat relevan untuk diterapkan di Indonesia. Sistem among sangat cocok dengan cara berpikir dan budaya masyarakat Indonesia secara umum. Sistem among adalah Ing ngarsa sung tuladha (Di depan memberi contoh), Ing madya mangun karsa (Di tengah membangun kemauan), Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan).

  • Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru? Sebagai guru, saya sudah mulai berusaha melaksanakan pemikiran-pemikiran KHD dalam pembelajaran.  diantaranya: 

  1. melakukan assesment awal untuk mengetahui keberagaman siswa.
  2. Melalui Tindakan nyata seperti memfasilitas sarana dan pembiasaan literasi,
  3. Aktualisasi penguatan Pendidikan karakter berbasis kelas, sekolah dan masyarakat.
  4. Menciptakan  lingkungan belajar yang mendukung berpikir kritis dan pemecahan masalah untuk anak
  5. Menjalin komuniasi dengan rekan guru lain, kepala sekolah, orang tua serta lingkungan masyarakat untuk mendukung pemebalajaran yang berpusat pada siswa.
  6. mengemas pembelajaran yang menarik dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan kodrat zaman mereka seperti menggunakan HP (membuat game dengan word wall dan kahoots).    
2. Harapan dan Ekspektasi 
  • Setelah mempelajari modul I, saya berharap sebagai seorang pendidik bisa menerapkan pemikiran-pemikiran KHD secara menyeluruh dalam pembelajaran. Dengan penerapan pemikiran KHD, saya yakin bisa menjadi guru yang merdeka dalam mengajar. Dengan merdeka mengajar, saya akan lebih menikmati proses pembelajaran dan tugas mengajar menjadi sesuatu yang membahagiakan dan tentunya bukan suatu beban.

  • Harapan saya kepada murid-murid setelah saya mempelajari modul ini adalah murid bisa mengoptimalkan potensi yang ada di dalam dirinya. Mereka bisa belajar tanpa adanya tekanan. Mereka bisa mendapatkan pembelajaran bermakna, yakni pembelajaran yang bisa dirasakan manfaatnya oleh para siswa.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INSPIRASI 22.45

DIAGRAM TRAPESIUM USIA