JURNAL DWI MINGGUAN

 

JURNAL DWI MINGGUAN

MODUL 1.1. REFLEKSI FILOSOFIS PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

DI SUSUN OLEH:

RIAN HENDRIAN,S.Pd

[CGP ANGKATAN 10_Kelas 10.033.JABAR.UNDANG KOSWARA]

“Ki Hajar Dewantara (KHD) menggambarkan secara detail dan utuh pemikiran KHD tentang pendidikan. Pendidikan bisa dijadikan sebagai ruang berlatih, wadah untuk menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diwariskan secara terus menerus. Maka dari itu, Pendidikan harus menjadi sumber positif bagi peserta didik. Selain itu, pengajaran dan pendidikan memiliki maksud untuk mewujudkan manusia yang merdeka. Manusia yang merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain. Dengan kata lain, manusia yang merdeka adalah manusia yang bisa bersandar atas kekuatan sendiri.”

Berdasarkan kutipan pemikiran Ki Hajar Dewantara diatas, Saya akan membuat Jurnal Dwi Mingguan dengan merefleksi filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan menggunakan model 4 F (Facs, Feelings, Findings, Future). 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut (disesuaikan dengan yang sedang terjadi pada saat penulisan jurnal): 

1.      1Facs (Peristiwa)

Alhamdulillah,atas berkah dan rahmat Allah SWT. Saya diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan CGP. Sebelum dimulai pembelajaran dalam pendidikan guru penggerak pada tanggal 15 & 16 Maret saya melakukan Pretest Modul 1.1. Setelah pretest, saya mulai memasuki materi dan tugas-tugas pada LMS Diklat Pendidikan Guru Penggerak mulai dari :

-        Mulai dari Diri & Eksplorasi Konsep Mandiri pada tanggal 18 Maret 2024

Kegiatan Mulai dari Diri ini merupakan kegiatan pembuka dari seluruh rangkaian materi belajar di Program Pendidikan Guru Penggerak. Saya melakukan sebuah refleksi diri sejauh mana telah mengenal dan memahami Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara.

-        Eksplorasi Konsep – Forum Diskusi pada tanggal 19 Maret 2024

-        Ruang Kolaborasi pada tanggal 20 Maret 2024 dan 21 Maret 2024

Dalam kegiatan ruang kolaborasi, saya bertemu dengan rekan-rekan calon guru penggerak lainnya yang sangat hebat. Dan tidak lupa saya juga bertemu dengan bapak fasilitator (Bapak Undang Koswara) dan juga Ibu Pengajar Praktik (Ibu cucu Suryani) yang luar biasa hebat dan sabar dalam membimbing saya.

Selain itu saya berkolaborasi dalam kelompok untuk mempresentasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.. Sebelum mengikuti PGP saya belum pernah mendalami dengan teliti pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Ternyata di dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan terdapat filosofi yang sangat mulia bagaimana seharusnya guru harus membimbing siswa. Saya sangat tertarik mempelajari hal ini karena saya merasa banyak kekurangan selama menjadi seorang guru. Saya berniat belajar di PGP dengan sungguh-sungguh dangan harapan saya nanti mampu menjadi guru yang baik.


-        Demonstrasi Kontekstual pada tanggal 22 Maret 2024.

-        Lokakarya Orientasi pada tanggal 23 Maret 2024

Pada Kegiatan lokakarya orientasi PGP 2024. Saya bertemu dengan peserta CGP angkatan 10 se-kabupaten Bogor yang didampingi Kepala Sekolah masing-masing dan guru pendamping praktik. Saya saling memperkenalkan diri dan membuat kesepakatan belajar untuk berproses dalam pendidikan guru penggerak supaya proses PGP nanti berjalan lancar. Awalnya saya kuatir dan takut tidak dapat menyesuaikan diri dengan waktu antara mengajar dan mengikuti kegiatan ini. Tetapi karena saya berniat untuk belajar maka saya memutuskan bahwa saya harus bersemangat dan belajar juga untuk mengatur waktu demi kelancaran semua urusan. Selain itu saya pun bertemu dengan rekan-rekan yang sangat hebat dan saling mendukung dalam pelaksanaan Pendidikan guru penggerak Angkatan 10 ini.




1.      2. Feeling ( Perasaan)

Yang saya rasakan di awal mengikuti kegiatan ini adalah perasaan khawatir dan cemas, kekhawatiran saya adalah apakah saya nanti mampu mengikuti program ini dengan baik dan sampai tuntas, mengingat program PGP ini memerlukan waktu sangat lama. Sebagai seorang Pendidik saya khawatir dan takut tidak dapat membagi waktu antara PGP dengan waktu mengajar di kelas.  Namun, setelah beberapa saat saya mengikuti pertemuan demi pertemuan dan dukungan dari teman-teman CGP Angkatan 10 akhirnya saya mampu menata niat dan menyiapkan diri untuk mengikuti Program CGP ini. Akhirnya, muncul tekad yang kuat dari saya untuk mengikuti dan menyelesaikan Program CGP ini dengan baik.

Kekuatiran diatas menjadi tantangan bagi saya untuk mengatasinya dan mencari jalan keluar. Dari kegiatan ini saya belajar meningkatkan kemampuan manajamen waktu dan focus pada program yang sedang saya jalani. Setelah mengikuti materi, saya menjadi senang karena pemahaman saya tentang pendidikan semakin berkembang melalui penerapan Filosofi dan pemikiran KHD dalam pembelajaran. Saya mulai mengubah gaya belajar saya yang sebelumnya lebih konvensional dengan pembelajaran berpusat pada guru, menjadi pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran lebih berorientasi pada anak dengan lebih memberikan kasih sayang terhadap murid. Serangkaian kegiatan yang ada dalam LMS membuat saya tersadar bahwa apa yang saya miliki tentang pendidikan dan pengajaran jauh dari konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Saya mulai terbuka bahwa kodrat anak adalah bermain, maka saya pun berupaya mengemas pembelajaran yang semula kaku menjadi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Dari kegiatan ini, saya merasa bangga karena memperoleh pengetahuan baru dan mampu mengaplikasikannya dalam pembelajaran di kelas.

2.      3. Findings (Pembelajaran)

Pelajaran yang saya dapatkan dari proses ini bahwa peran guru sangat penting dalam perkembangan jiwa dan raga seorang siswa. Saya mendapatkan banyak pelajaran dari kegiatan ini, misalnya  proses pembelajaran harus berorientasi pada siswa dan mengakomodir semua siswa dengan keanekaragaman kodrat alamnya, bakat, dan kemampuannya. Bentuk penghargaan kepada siswa walau hanya ucapan maaf dan terima kasih yang tulus akan sangat berdampak besar alam perkembangan jiwa siswa. Saya harus membiasakan diri untuk menghargai kondisi siswa yang beranekaragam. Saya harus membiasakan diri berpikir positif dan optimis. Saya harus berlatih melakukan proses pembelajaran yang variatif dan inovatif supaya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman dari siswa. Saya yakin ini adalah tugas yang berat tetapi saya bangga seandainya saya mampu berusaha melakukan hal yang mulia ini sebagai seseorang yang bermanfaat.


1.      4. Future (Penerapan)

Saya harus berusaha mengimplementasikan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Mampu menjadi guru yang menuntun dan menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa, berusaha membuat lingkungan kondusif untuk belajar sehingga terwujud suasana merdeka belajar dan profil pelajar Pancasila yang diharapkan.

Saya akan mengajak siswa belajar dengan berbagai metode pembelajaran supaya siswa tidak bosan dan tetap menikmati proses pembelajaran di sekolah. 







S E K I A N





Komentar

Postingan populer dari blog ini

REFLEKSI DIRI TENTANG PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA

INSPIRASI 22.45

SEPERTI AWAN MENDUNG YANG KEMBALI MENDAPATKAN SINARNYA